30-9-2025
Lensa Baru.Com,Piru Seram bagian Barat-Bumi Saka Mese Nusa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), kembali mengukuhkan komitmennya pada pelestarian nilai-nilai luhur dengan diresmikannya Baileo Hena Hatu Telu di Negeri Piru, yang juga merupakan ibukota kabupaten. Acara bersejarah ini menjadi sorotan utama berkat kehadiran langsung Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, yang didampingi oleh Bupati Kabupaten Seram Bagian barat.Ir.Asri Arman Dan Wakil Bupati SBB Selvianus Kainama Serta forum Pimpinan Daerah Kabupaten Seram bagian barat.
Peresmian Baileo ini melampaui sekadar peresmian fisik. Ia adalah penanda kebangkitan kembali fungsi rumah adat sebagai pusat musyawarah, ritual, dan cerminan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Hena Hatu Telu: Simbol Sentral Budaya di Ibukota
Baileo Hena Hatu Telu bagi masyarakat Negeri Piru adalah simbol kedaulatan adat dan persatuan. Lokasinya yang berada di pusat pemerintahan SBB menjadikan rumah adat ini sebagai perwakilan visual dari filosofi “Adat menjadi payung bagi pemerintahan.”
Keberadaannya yang kokoh diharapkan mampu menumbuhkan kembali semangat Masohi (gotong royong) dan menegaskan identitas Negeri Piru sebagai bagian integral dari kekayaan budaya Maluku yang multikultural.
Akuntabilitas Kepemimpinan Gubernur Lewerissa
Kehadiran Gubernur Hendrik Lewerissa dalam peresmian ini adalah bukti nyata dari akuntabilitas dan konsistensi beliau dalam menjalankan visi kepemimpinan yang berakar pada budaya. Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Lewerissa selalu menekankan bahwa membangun Maluku harus dimulai dari penguatan pondasi sosial dan kultural.
Momen peresmian Baileo Hena Hatu Telu menjadi validasi bahwa komitmen pelestarian budaya bukanlah sekadar retorika, melainkan kebijakan yang diterjemahkan menjadi aksi nyata. Hal ini memperkuat citra beliau sebagai pemimpin yang:
Menepati Janji: Memastikan alokasi perhatian dan sumber daya untuk sektor budaya di seluruh wilayah di Maluku(Tim)










