Miliaran Rupiah Jebol PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Di Periksa Ditreskrimsus Polda Maluku
19-10-2024
Lensa Baru.Com-Ambon– Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, Insun Sangadji, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan di ruang Subdit III Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku pada Jumat, (18/10/2024). Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pattimura ini tiba di kantor Ditreskrimsus, yang berlokasi di bekas markas Polda Maluku, kawasan Batu Meja, Kota Ambon, sekitar pukul 09.00 WIT.
Insun, yang mengenakan blaser batik berwarna biru putih dan celana hitam, didampingi oleh dua ASN Dinas Pendidikan. Mereka tiba menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna putih dengan nomor polisi DE 1755 AM.
Pemeriksaan Insun dimulai pada pukul 09.20 WIT dan dihentikan sementara sekitar pukul 12.30 WIT untuk istirahat. Setelah sekitar 15 menit, Insun terlihat meninggalkan ruang pemeriksaan menuju mobil yang telah menjemputnya. Saat ditemui oleh awak media di lokasi, Insun menolak memberikan keterangan terkait pemeriksaannya. “Saya no comment. Nanti tanyakan ke penyidik saja,” ujarnya sambil berjalan cepat menuju mobil.
Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Maluku, Kompol Ryan, membenarkan bahwa Insun menjalani pemeriksaan, tetapi enggan memberikan keterangan lebih lanjut. “Iya, (Insun) diperiksa,” ucapnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, Insun masih menjalani pemeriksaan usai istirahat. Pemeriksaan ini terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023. Total anggaran DAK tahun 2023 yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku mencapai Rp164 miliar, yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Pendidikan.
Anggaran DAK ini digunakan untuk proyek pembangunan dan rehabilitasi laboratorium kimia, fisika, bahasa, serta komputer di SMA dan SMK di berbagai kabupaten/kota di Maluku. Namun, proyek-proyek tersebut terindikasi korupsi. Dugaan korupsi ini sejalan dengan temuan Komisi IV DPRD Maluku, yang menemukan banyaknya proyek fisik yang tidak sesuai perencanaan saat melakukan pengawasan di lapangan.
Banyak gedung laboratorium baru maupun rehabilitasi yang selesai, tetapi tidak dilengkapi peralatan laboratorium sesuai perencanaan. “Banyak SMA dan SMK dibangun atau direhabilitasi, tetapi hanya ada meja, kursi, dan lemari tanpa peralatan laboratorium,” ungkap sumber di Ditreskrimsus kepada Lensa Baru.com.
Paket anggaran DAK ini bernilai antara Rp3 miliar hingga belasan miliar untuk setiap proyek, dengan total anggaran DAK mencapai Rp164 miliar. Sumber tersebut juga menyebut bahwa beberapa proyek DAK tahun 2023 dikerjakan oleh adik kandung Insun Sangadji. Selain itu, seorang kontraktor bernama Mansur Banda, yang dikenal sebagai orang dekat mantan Gubernur Maluku Murad Ismail, juga disebut-sebut terlibat dalam sejumlah proyek DAK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku.(Tim)